Febru. 283. 0. NOAK.ID, - IMAM Malik (Guru Imam Syafi'i) berkata, "Sesungguhnya rezeki itu datang tanpa sebab, cukup dengan bertawakal kepada Allah, niscaya Allah akan memberikan rezeki. Lakukan bagianmu, lalu biarkan Tuhan yang mengurus sisanya.". Imam Syafii bertanya, "Jika seekor burung tidak keluar dari sangkarnya
- Doa merupakan bahasa manusia kepada Allah. Jika saat ini handphone menjadi alat hubung antara dua orang manusia. Maka alat hubung atau handphone-nya manusia dengan Allah adalah doa. Doa berisi tentang permintaan, harapan, juga permohonan bantuan. Allah tidak menciptakan manusia kecuali untuk beribadah. Ibadah bisa bermakna luas, bekerja bisa disebut ibadah bila diniatkan karena Allah. Menyapu halaman, memberi makan kucing, bahkan berolahraga bisa juga disebut ibadah. Nabi SAW bersabda, âAd-duâa mukkhul ibaadahâ, doa itu adalah inti ibadah. Maka, seperti apapun bentuk ibadah kita, shalat-kah, belajar-kah, bekerja-kah, inti dari semua itu adalah doa. Kita bekerja, intinya kita sedang berdoa memohon rezeki kepada Allah. Begitupun belajar, intinya kita berdoa meminta karunia ilmu dari Allah. Pernahkah kita berdoa ingin menjadi orang kaya? Sudah terwujudkah saat ini? Mungkin sebagian dari kita merasa tidak perlu berdoa. Alasan mereka, jawaban doa tak bisa diharapkan, tak jelas, tak sesuai keinginan dan tak pernah terkabul. Memang konsep jawaban doa bukan seperti yang kita mau, tapi seperti yang kita butuh. Jika segala keinginan manusia dikabulkan, lalu kapan kita akan belajar menerima, kapan kita akan belajar ikhlas dan sabar? Allah bukannya tidak mengabulkan doa kita. Allah mengabulkan kok, hanya saja mungkin yang kita terima tidak seratus persen sama dengan yang kita minta. Allah itu Maha Kreatif, Dia memberikan bentuk jawaban variatif untuk hamba-Nya. Ada tiga bentuk jawaban doa, diantaranya dikabulkan secara langsung, ditunda sampai waktu yang tepat, dan diganti dengan yang lebih baik. Maka sebenarnya, tidak ada alasan bagi kita untuk berhenti berdoa, karena nyatanya, doa kita selalu dijawab. Kepekaan kita saja yang perlu diasah, agar lebih tajam lagi menangkap pesan semesta. Surah Al-Ikhlas menginformasikan kepada kita bahwa Allah tempat bergantung. Jadi bagaimanapun hidup kita, sesengsara apapun, sekaya apapun, selama ada Allah sebagai tempat bergantung, maka selama itu pula kita akan terus punya harapan. Selama kita menganggap Allah, serumit apapun masalah kita, berdoalah, biarkan semesta yang bekerja untukmu. Biarkan Allah yang mengarahkan hidupmu pada pilihan-pilihan yang terbaik. Ustadz Hanan Attaki dalam ceramahnya bilang tentang janji Allah kepada hamba-Nya yang berdoa, âInnii qoriibunâ, Sesungguhnya Aku itu dekat. Tidak mungkin Allah tidak mendengar doa kita. Kata innii dalam bahasa arab bermakna taukid atau penguatan. Artinya, Allah itu mendengar banget doa kita. Para ulama berkata, âSegala sesuatu di dunia ini akan pergi dan tak akan kembali kecuali doa.â Doa akan pergi tapi dia akan datang lagi. Pergi disini maksudnya pergi kepada Allah. Doa yang pergi ke Allah, pasti akan datang lagi kepada yang memintanya. Maka dari itu, janganlah kita mudah berputus asa dalam berdoa. Toh, Allah pasti mengabulkan semua doa kita kok, meski dalam jawaban yang berbeda. Hubungi Allah dengan adab, shalatlah dengan khusyuk, bersungguh-sungguhlah dalam ikhtiar. Bisa jadi, alasan Allah menunda doa-doa kita adalah buruknya ibadah kita, jeleknya akhlak kita, atau lemahnya ikhtiar kita. Benahilah ibadah kita, karena inti dari segala inti ibadah, tidak lain dan tidak bukan adalah sebuah doa, sebuah bahasa terdalam yang diungkapkan hati sebagai permohonan dan harapan kepada Allah.
BiarkanAllah Yang Bekerja Don't be Panikers. Yang ngasih rizki, Allah koq. Tenang. Tenang. Saatnya introspeksi semua dosa, kelalaian, kesalahan, dan kesengajaan kita juga. Allah itu Maha Baik. Dia
Q. S. Al-Fath ayat 10, yang artinya, âTangan Allah di atas tangan mereka,â Ini benaran ayat suci lho! Tidak perlu diragukan lagi sebagai bagian dari Al-Qurâan, meski sekilas membacanya orang akan bertanya-tanya. Apakah Tuhan punya tangan? Namun ini kan membingungkan karena Tuhan berlainan dengan wujud ciptaan-Nya. Sebab Allah memiliki sifat mukhalafatu lil hawaditsi berbeda dengan makhluk. Akhirnya, bermuaralah pada pertanyaan, apa urgensinya ayat tangan Tuhan ini dalam kehidupan manusia? Inilah pentingnya ilmu tafsir! Al-Qurâan merupakan kalamullah yang amat spektakuler maknanya dan butuh kedalaman ilmu dalam mencernanya. Ilmu tafsir yang akan menjawab segenap tanya yang muncul, dan melegakan berbagai ragu yang berserak. Terlebih dahulu, mari disimak versi lengkap dari surat Al-Fath ayat 10 ini, agar memperoleh pemahaman yang utuh. Berikut terjemahannya âBahwasanya orang-orang yang berjanji setia kepadamu Muhammad, sesungguhnya mereka hanya berjanji setia kepada Allah. Tangan Allah di atas tangan mereka, maka barangsiapa melanggar janji, maka sesungguhnya dia melanggar atas janji sendiri; dan barangsiapa menepati janjinya kepada Allah maka Dia akan memberinya pahala yang besar.â Mula-mula kejadiannya begini, Nabi Muhammad dan sekitar kaum muslimin yang hendak berziarah ke Kaâbah tertahan di Hudaibiyah, gara-gara manuver musyrikin Quraisy yang menghalangi. Kemudian Rasul mengutus Usman bin Affan ke Mekkah bernegosiasi dengan pihak Quraisy. Telah lama menunggu tapi Usman tak kunjung kembali, bahkan tersiar kabar Usman bin Affan telah dibunuh. Kabar itu malah membuat kaum muslimin makin membaja imannya, dengan berjanji setia untuk membela agama Allah. Dan tentunya akan membela darah Usman sekiranya benar dibunuh. Janji setia dalam ketaatan itulah yang dikenal dengan peristiwa Baitur Ridhwan. Imam As-Suyuthi dalam buku Tarikh Khulafa menyebutkan, tatkala Rasulullah memerintahkan untuk melakukan Baitur Ridhwan, Usman saat itu adalah utusan Rasulullah yang dia utus kepada penduduk Mekkah. Para sahabat berbaiat kepada Rasulullah. Rasulullah bersabda, âSesungguhnya Usman bin Affan sedang melaksanakan perintah Allah dan Rasul-Nya.â Kemudian beliau menempelkan tangannya kepada yang lain sebagai pertanda bahwa tangan yang satu adalah simbol sebagai tangan Usman. Kemudian Usman bin Affan kembali dengan selamat, tapi baiat itu menjadi sejarah penting di mana umat Islam bersatu padu dalam ikrar setia membela agama Allah. Lha, apa hubungannya Baitur Ridhwan dengan yadullah atau tangan Allah? Wahbah Zuhaili dalam Tafsir Al-Munir menerangkan, bahwa orang yang berjanji setia biasanya berjabatan tangan. Caranya berjanji setia dengan Rasul adalah dengan meletakkan tangan Rasul di atas tangan orang yang berjanji tersebut. Maka, yang dimaksud dengan tangan Allah di atas tangan mereka adalah menegaskan ketika berjanji dengan Rasul sama dengan berjanji dengan Allah. Seolah tangan Allah yang di atas dari tangan mereka yang berjanji setia. Dari itu perlu dicermati, Allah Maha suci dari sifat-sifat yang menyerupai makluk-Nya. Syahadat kita adalah janji setia kita pada Allah dan Rasulullah. Meski dalam syahadat ini kita tidak berjabat tangan langsung dengan Rasul, akan tetapi ada tangan Allah yang menyertai tangan kita. Apa urgensi ayat tentang tangan Allah ini? Dalam Al-Qurâan terdapat ayat-ayat tajassum antropomorfisme yang menggambarkan seolah-olah Allah punya tubuh dan anggota badan sebagaimana manusia, salah satunya pada ayat yang tengah kita bahas ini. Para ulama memandangnya sebagai majasi atau makna kiasan, bukan berarti Tuhan punya seperti anggota tubuh macam manusia. dalam buku Rasyid Ridha Konsep Teologi Rasional Dalam Tafsir Al-Manar menerangkan, bahwa cara menakwilkan semua ayat antropomorfisme dengan arti majasi yang biasa dipakai dalam bahasa Arab. Misalnya, kata wajah Allah kadang-kadang ditakwilkan dengan zat Allah dan kadang-kadang ditakwilkan dengan keridaan-Nya sesuai dengan siyaq al-kalam konteks kalimat, mata ditakwilkan dengan pengetahuan atau pengawasan, tangan ditakwilkan dengan kekuasaan. Penafsiran tidak berhenti sampai di sini saja, M. Quraish Shihab dalam Tafsir Al-Mishbah menyebutkan, bahwa tangan Allah, yakni kekuasaan, kekuatan dan anugerah-Nya. Dia yang menyertai dan membantu yang berjanji itu. Logikanya dapat kita cerna, tangan memang sumber kekuatan, banyak hal yang bisa diperbuat oleh dua tangan yang tak tergantikan oleh anggota tubuh lainnya. Tangan memang kuat, bukan hanya perkara energi tetapi juga manfaat yang dihasilkannya. Dalam hidup ini, baik itu bekerja, belajar, berkegiatan dan sebagainya hendaklah kita mengandalkan semangat tangan Tuhan alias kekuatan Allah. Tangan manusia ini teramat lemah untuk memikul beratnya tanggung jawab, dan insyallah segalanya menjadi ringan jika kekuatan Ilahi yang menyertai tangan kita.
JikaKau biarkan, pasti kami binasa. Kalau kita memerhatikan secara sepintas, kita akan mengetahui bahwa perasaan dan nikmat iman, rasa rindu kepada surga, rida dengan segala yang berasal dari Allah, serta kerinduan kepada-Nya tidak lain adalah anugerah Allah Swt.Yang dilakukan manusia hanyalah melaksanakan.
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Wanita itu menatap matahari yang masih bersinar malu-malu. Sepagi ini mendung sudah menggantung, membuat suasana menjadi agak redup. Apakah ini semua mewakili suasana hatinya?Teh yang sudah sejak tadi tersedia di meja kecil di sebelahnya sudah mulai dingin. Wangi teh yang menguar dari tadi sama sekali tak membangkitkan keinginannya untuk menyeruput barang sedikit. "Lho, tidak diminum, Buk? " sebuah suara membuyarkan lamunannya. Wanita itu tersenyum sambil memandang sang pemilik suara. Anaknya yang tertua, selalu penuh perhatian padanya. Apalagi saat kondisinya sedang sakit seperti ini. "Nanti Nduk, masih kenyang, " jawabnya kemudian."Ah, kenyang apa to Buk? Masih pagi begini? " tanya anaknya wanita itu berubah jadi tawa, meski lirih. "Tadi makan roti yang kamu belikan semalam, " Sang anak meninggalkan ibunya yang kembali tenggelam dalam lamunannya. Wanita itu menghela nafas panjang. Tiba-tiba saja ingatannya terlempar ke masa ditinggalkan suaminya telah mengubah segala sesuatu pada dirinya. Ya, dengan amanah anak-anak yang masih kecil ia harus bangkit dan tegar menghadapi hari-harinya yang terasa begitu panjang. Wanita itu telah membuat banyak perubahan dalam dirinya. Ia yang semua penakut kemana-mana harus diantar kini harus menjadi panglima yang harus berdiri paling depan di antara anak-anaknya. Ia harus bisa memberi contoh sekaligus mendorong anak-anaknya untuk berani melangkah. Sebab sesedih apapun dunia akan tetap berjalan dengan segala ketidak peduliannya. 1 2 3 4 5 Lihat Cerpen Selengkapnya
Kr43WV1. vny61nplpi.pages.dev/343vny61nplpi.pages.dev/44vny61nplpi.pages.dev/334vny61nplpi.pages.dev/184vny61nplpi.pages.dev/329vny61nplpi.pages.dev/17vny61nplpi.pages.dev/352vny61nplpi.pages.dev/295vny61nplpi.pages.dev/96
biarkan tangan allah yang bekerja